SEARCH THIS BLOG

Loading

Spesifikasi Kelapa Sawit

Sabtu, 19 Mei 2012

Spesifikasi kelapa sawit dura, pisifera dan tenera
Spesifikasi kelapa sawit dura, pisifera dan tenera


Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) termasuk ke dalam famili Palmae dan subkelas Monocotyledoneae. Spesies lain dari genus Elaeis adalah E. melanococca yang dikenal sebagai kelapa sawit Amerika Latin. Beberapa varietas unggul yang ditanam adalah : 

*  Dura
*  Pisifera
*  Tenera.


VARIETAS

Varietas yang banyak diusahakan umumnya merupakan varietas jenis Tenera (persilangan varietas jenis Dura dan Pisifera). Varietas ini mewarisi sifat-sifat unggul seperti inti kecil, cangkang tipis, daging buah tebal (60–90 % dari buah) serta kandungan minyak yang tinggi. Beberapa contoh varietas unggul kelapa sawit, yaitu:
Continue Reading...

Definition of Crude Palm Oil (CPO)



Crude Palm Oil (CPO) accounts for 21% of the global oils and fats supply,and 26% of the global vegetable oil supply. In comparison, soybeans yield 0.4  to 0.5 tones per hectare, and account for  25% of global oils and  fats supply and 31% of  global vegetable oil supply. Palm oil is the highest yielding oil crop per hectare. One hectare of oil palm yields 15–30 tones of fresh  fruit, giving 2 to 7 tones of CPO, as well as PKO (Palm  Kernel Oil) that  is extracted  from the kernels.Average production per tree isabout 10 to 12  fruit bunches per year, each weighing between 20 and 30 kg. The harvested FFB are transported by truck from the plantation to the mill. 

Crude palm oil has three main components, which are a mixture of oil and water,oil  in water emulsions and water in oil emulsions. In clarifying station, the crude palmoil is separated into pure oil and sludge  (Stork,1960).An  approximate  averagecomposition of screw pressed crude palm oil might be 64%oil, 24% water and 12% nonoil solid (Maycock, 1987).  

The  properties  of  crude  palm  oil  are  shown  in  Figure  2.2.  Examination  of  a sludge sample revealed the presence of oil droplets of sizes varying from less than 1 μm.The difference in specific  gravity  between  sludge oil is practically constant at 0.1 throughout the temperature range from 40ºC to 100ºC (Stork, 1960).  

The  largest solid  impurity to be separated  is  the  fiber  and  the  smallest  is  the cellular debris. Due to the high ratio of solids to oil and the low ratio of water to solids in the crude oil from a screw press, water is added in order to enhance the settling efficiency. Experimental results show that the viscosity  increases with  the amount of water added up to 50% dilution. Beyond this point, the viscosity continuously falls with higher dilution but less steeply. 

Crude palm oil is actually a mixture of about 92 to.95% oil, 4-5% oil soluble, up to 5% free fatty acids (FFA) and about 0.5% water, water soluble and solids. Generally the  oil  is made  up  of  triglyceride  (94-97%),  diglyceride  (2-3.5%)  and monoglyceride (0.3-0.5%).(Abdul Aziz, 2000).

 Crude Palm Oil (CPO) Properties 

Continue Reading...

Definition of Palm Oil.


Palm  oil  is  produced  from  the  oil  palm,  primarily  Elaeis  guineensis,  which originated  in West  Africa,  but  has  adapted  extremely  well  to  other  tropical  lowland regions. The largest producer of palm oil is Malaysia, accounting for approximately 49% of global production. Indonesia  ranks  second,  accounting  for another 36%.  Nigeria follows a distant third, with 2.9%. Oil palm plantations exist on a much smaller scale in several  other African countries  and  in Central  and  South  America  (e.g.,  Colombia, 

Ecuador  and Costa Rica). SE Asia  is  thus  by  far  the main  palm  oil  producing  region accounting for in excess of 85% of world production (Figure 2.1). This is produced from over of 6 million hectares of plantation which represents nearly 80% of the world  total oil palm plantation area. Between 1999/00 and 2002/03 Malaysian production of palm oil grew  at 8.5% per  year, whilst  Indonesian production growth outstripped  the world average, growing at 14.7% per year.  (IIED, ProForest, Rabobank, 2004). 

Palm oil contains an equal proportion of saturated and unsaturated fatty acids. It's particularly  rich  in  the  saturated  palmitic  acid  (44%), with  substantial  amounts  of  the monounsaturated oleic acid  (40%), and  smaller amounts of polyunsaturated  fatty acids (10%). 

End users of palm oil are  firstly producers of margarines,  shortenings, cooking oils etc., such as Unilever and Vandemoortele, and secondly the users of such products. These are primarily found  in  the bakery business, confectionery,  ice cream, snacks,  the noodle industry and sectors using frying products. 
Continue Reading...

Lahan Kritis dan Lahan Potensial

Jumat, 18 Mei 2012

Lahan kritis adalah lahan yang tidak produktif. Meskipun dikelola, produktivitas lahan kritis sangat rendah. Bahkan, dapat terjadi jumlah produksi yang diterima jauh lebih sedikit daripada biaya pengelolaannya. Lahanini bersifat tandus, gundul, tidak dapat digunakan untuk usaha pertanian, karena tingkat kesuburannya sangat rendah. Faktor- Faktor



yang menyebabkan terjadinya lahan kritis, antara lain sebagai berikut:

  • Kekeringan, biasanya terjadi di daerah-daerah bayangan hujan.
  • Genangan air yang terus-menerus, seperti di daerah pantai yang selalu tertutup rawa-rawa.
  • Erosi tanah dan masswasting yang biasanya terjadi di daerah dataran tinggi, pegunungan, dan daerah yang miring. Masswasting adalah gerakan masa tanah menuruni lereng.
  • Pengolahan lahan yang kurang memperhatikan aspek-aspek kelestarian lingkungan. Lahan kritis dapat terjadi di dataran tinggi, pegunungan, daerah yang miring, atau bahkan di dataran rendah.
  • Masuknya material yang dapat bertahan lama kelahan pertanian (tak dapat diuraikan oleh bakteri) misalnya plastic. Plastik dapat bertahan ± 200 tahun di dalam tanah sehingga sangat mengganggu kelestaian kesuburan tanah.
  • Pembekuan air,biasanya terjadi daerah kutub atau pegunungan yang sangat tinggi. Pencemaran, zat pencemar seperti pestisida dan limbah pabrik yang masuk ke lahan pertanian baik melalui aliran sungai maupun yang lain mengakibatkan lahan pertanian baik melalui aliran sungai maupun yang lain mengakibatkan lahan pertanian menjadi kritis.

Beberapa jenis pestisida dapat bertahan beberapa tahun di dalam tanah sehingga sangat mengganggu kesuburan lahan pertanian. Jika lahan kritis dibiarkan dan tidak ada perlakuan perbaikan, maka keadaan itu akan membahayakan kehidupan manusia, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Maka dari itu, lahan kritis harus segera diperbaiki. Untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan oleh adanya lahan kritis tersebut, pemerintah Indonesia telah mengambil kebijakan, yaitu melakukan rehabilitasi dan konservasi lahan-lahan kritis di Indonesia. Upaya penagggulangan lahan kritis dilaksanakan sebagai berikut.
Continue Reading...

Critical Land and Land Potential

Critical land is unproductive land. Although manageable, low land productivity is very critical. In fact, there can be an acceptable amount of production is much less than the cost of management. Lahanini is barren, bare, can not be used for agriculture, because of very low fertility rate. 




Factors that lead to degraded land, are as follows:
  • Drought, usually occurs in areas of rain shadow.
  • Stagnant water constantly, such as in coastal areas that are always covered with swamps.
  • Soil erosion and masswasting which usually occurs in upland areas, mountains, and sloping areas. Masswasting is the movement of soil down the slope.
  • Processing of land less attention to those aspects of environmental sustainability. Critical land may occur in the highlands, mountains, sloping areas, or even in the lowlands.
  • The inclusion of material that can last a long time kelahan agriculture (can not be broken down by bacteria) such as plastic. Plastic can withstand ± 200 years in the soil so it is very disturbing kelestaian soil fertility.
  • Freezing of water, usually the polar regions or high mountains. Pollution, contaminants such as pesticides and industrial waste that goes into good agricultural land through streams or other cause of agricultural land through streams or other cause farmland to be critical.
Continue Reading...

Teknik Pembibitan Kelapa Sawit

Luas areal dan produksi kelapa sawit di Riau mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, kebanyakan dilaksanakan oleh perkebunan besar dan sebagian kecil masyarakat tani. Sementara itu lahan potensial untuk perkebunan sebagian diarahkan untuk pengembangan kelapa sawit.

Penyediaan Bahan Tanaman



Guna menjamin keberhasilan pengembangan kelapa sawit diperlukan penyediaan bahan tanaman yang baik dan bermutu dalam jumlah yang memadai. Ada 3 (tiga) jenis kelapa sawit yang dibudidayakan yaitu
  • Pisifera
  • Dura
  • Tenera. 
Jenis Tenera ini banyak diusahakan oleh perusahaan maupun petani.

Untuk mendapatkan benih kelapa sawit yang direkomendasikan oleh Direktorat Jenederal Perkebunan penangkar bibit di Riau harus memesan benih/kecambah kelapa sawit dengan salah satu lembaga yang ditunjuk seperti : Pusat Penelitian Kelapa Sawit (Medan), Balai Penelitian Kelapa Sawit Marihat (Pematang Siantar), PT.Socfindo (Medan) dan PT.PP London Sumatera (Medan) atau Sub Station Pusat Penelitian Marihat Parindu (Sanggau).

Contoh Pembibitan Kelapa Sawit
Untuk baca selegkapnya silahkan download file PDF : Download Files
Continue Reading...

Kelapa Sawit Potensi Bisnis Perkebunan Kalimantan



Pulau Kalimantan memang dianugerahi berbagai macam sumber daya alamnya dan lahan perkebunan yang luas. Kelapa sawit salah satunya. Usaha perkebunan kelapa sawit merupakan potensi bisnis perkebunan kalimantan yang sangat menguntungkan. Kelapa sawit sangat bermanfaat mulai dari industri makanan sampai industri kimia.

Industri makanan mentega, shortening, coklat, additive, ice cream, pakan ternak, minyak goreng, produk obat–obatan dan kosmetik, krim, shampoo, lotion, pomade, vitamin and beta carotene juga memerlukan minyak sawit.

Industri berat dan ringan, industri kulit (untuk membuat kulit halus dan lentur dan tahan terhadap tekanan tinggi atau temperatur tinggi), cold rolling and fluxing agent pada industri perak, dan juga sebagai bahan pemisah dari material cobalt dan tembaga di industri logam juga membutuhkan bahan baku dari hasil kelapa sawit.
Continue Reading...